Jumat, 12 Oktober 2012

BAB I Meningkatnya minat berhitung


BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Pendidikan Anak Usia Dini adalah pendidikan yang ditujukan bagi anak-anak usia prasekolah dengan tujuan agar anak dapat mengembangkan potensi-potensinya sejak dini sehingga mereka dapat berkembang secara wajar sebagai anak. Tujuan dari Pendidikan Anak Usia Dini adalah agar anak memperoleh rangsangan-rangsangan intelektual, sosial, dan emosional sesuai dengan tingkat usianya.
Pendidikan di Taman Kanak-Kanak merupakan salah satu bentuk pendidikan anak usia dini yang memiliki peranan sangat penting untuk mengembangkan kepribadian anak serta mempersiapkan mereka memasuki jenjang pendidikan selanjutnya. Pendidikan di Taman Kanak-Kanak merupakan jembatan antara lingkungan keluarga dengan masyarakat yang lebih luas yaitu Sekolah Dasar dan lingkungan lainnya. Sebagai salah satu bentuk pendidikan anak usia dini, lembaga ini menyediakan program pendidikan dini bagi sekurang-kurangnya anak usia empat tahun sampai memasuki jenjang pendidikan dasar.
Pendidikan anak usia dini khususnya Taman Kanak-Kanak pada dasarnya adalah pendidikan yang diselenggarakan dengan tujuan untuk memfasilitasi pertumbuhan dan perkembangan anak secara menyeluruh atau menekankan pada pengembangan seluruh aspek kepribadian anak sebagaimana dikemukakan oleh Anderson  (1993), "Early childhood education is based on a number of methodical didactic consideration the aim of which is provide opportunities for development of children personality". Artinya, pendidikan Taman Kanak-Kanak memberi kesempatan untuk mengembangkan kepribadian anak, oleh karena itu pendidikan untuk anak usia dini khususnya di Taman Kanak-Kanak perlu menyediakan berbagai kegiatan yang dapat mengembangkan berbagai aspek perkembangan anak.
Aspek pengembangan yang akan penulis teliti adalah aspek pengembangan kognitif. Dalam pedoman pembelajaran bidang pengembangan kognitif di Taman Kanak-Kanak (2007:3) disebutkan bahwa pengembangan kognitif adalah suatu proses berpikir berupa kemampuan untuk menghubungkan, menilai dan mempertimbangkan sesuatu. Dapat juga dimaknai sebagai kemampuan untuk memecahkan masalah atau untuk mencipta karya yang dihargai dalam suatu kebudayaan.
Salah satu aspek dalam pengembangan kognitif ini adalah pengembangan pembelajaran matematika. Istilah-istilah yang dikenal diantaranya pengembangan kognitif, daya pikir atau ada juga yang menyebutnya sebagai pengembangan kecerdasan  logika-matematika. Menurut Sunarno dkk ( 2000;107) :
“ Minat merupakan salah satu unsur pribadi yang berpengaruh terhadap keberhasilan belajar individu”

Kegiatan pengembangan pembelajaran matematika untuk anak usia dini dirancang agar anak mampu menguasai berbagai pengetahuan dan keterampilan matematika yang memungkinkan mereka untuk hidup dan bekerja pada abad mendatang yang menekankan pada kemampuan memecahkan masalah. Maka untuk menguasai semua pengetahuan dan ketrampilan diperlukan mina belajar pada setiap individu anak.
Slameto (dalam Sunarno dkk, 2000;107) :”Minat adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan-kegiatan yang diminati seseorang diperhatikan terus menerus yang disertai rasa senang”.

Minat belajar pada anak usia dini perlu ditingkatkan terutama pada pembelajaran berhitung karena berhitung merupakan dasar ilmu pendidikan yang lain. Salah satu cara untuk meningkatkan minat belajar berhitung konsep sederhana anak adalah dengan penggunaan media belajar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan minat belajar berhitung dengan konsep sederhana menggunakan media kartu angka.
Berhitung merupakan bagian dari matematika, yang sangat diperlukan dalam kehidupan sehari-hari, terutama konsep bilangan yang merupakan juga dasar bagi pengembangan kemampuan matematika maupun kesiapan untuk mengikuti pendidikan dasar (Depdiknas, 2007 :1). Berhitung di Taman Kanak-Kanak diharapkan tidak hanya berkaitan dengan kemampuan kognitif saja, tetapi juga kesiapan mental, sosial dan emosional. Oleh karena itu dalam pelaksanaannya, berhitung di Taman Kanak-Kanak dilakukan secara menarik dan bervariasi.
Maka dari itu, diperlukan strategi belajar mengajar yang sesuai dengan materi, salah satunya adalah penggunaan media belajar.

Menurut Syaiful dan Aswan (2002;136) : “ Kerumitan bahan yang akan disampaikan kepada anak didik dapat disederhanakan dengan bantuan media. Media dapat mewakili apa yang kurang mampu guru ucapakn melalui kata-kata atau kalimat tertentu.

Media yang akan menunjang pembelajaran berhitung di Taman Kanak-Kanak dengan cara yang menarik adalah Kartu angka. Dewasa ini, sebagaimana dapat kita saksikan bersama tuntutan berbagai pihak agar anak menguasai konsep dan keterampilan matematika semakin gencar, hal ini mendorong beberapa lembaga pendidikan anak usia dini untuk mengajarkan pengetahuan matematika secara sporadis dan radikal. Berdasarkan penelitian beberapa lembaga pendidikan anak usia dini mengajarkan konsep-konsep matematika yang lebih menekankan pada penguasaan angka dan operasi melalui metode drill dan praktek-praktek paper-pencil test
Persoalan yang dipaparkan di atas  oleh penulis sendiri. Penulis telah melakukan observasi di Taman Kanak-Kanak NAWA KARTIKA Jaten Tahun Pelajaran 2012-2013  mengenai proses pembelajaran matematika khususnya pada aspek kemampuan berhitung. Taman Kanak-Kanak Taman Kanak-Kanak NAWA KARTIKA Jaten Tahun Pelajaran 2012-2013 masih menekankan pengajaran yang berpusat pada guru. Hal ini dapat dibuktikan dengan adanya peran guru yang terlalu menguasai kelas. Guru dengan spontan memberikan tugas kepada anak tanpa memberikan pilihan kegiatan kepada anak. Selain itu, kurangnya media dan sumber belajar yang digunakan oleh guru untuk menunjang pembelajaran berhitung.
Kurangnya media dan sumber belajar ini lebih disebabkan oleh minimnya ruangan kelas yang dimiliki oleh Taman Kanak-Kanak NAWA KARTIKA Jaten Tahun Pelajaran 2012-2013, sehingga kepala sekolah beserta guru merasa kesulitan mencari tempat jika menambahkan media dan sumber belajar terlalu banyak. Permasalahan lain yang terjadi di Taman Kanak-Kanak Taman Kanak-Kanak NAWA KARTIKA Jaten Tahun Pelajaran 2012-2013 adalah metode yang digunakan oleh guru masih menggunakan metode drill dan praktek-praktek paper-pencil test.
Pada pengembangan kognitif khususnya pada pembelajaran berhitung, guru memberikan perintah kepada anak agar mengambil buku tulis dan pensil masing-masing. Selanjutnya guru memberikan contoh kepada anak membuat beberapa buah benda dan benda tersebut diberi lingkaran. Setelah itu, anak harus mengisi jumlah benda tersebut dengan sebuah angka yang cocok. Setelah anak mengerti, guru menyuruh anak untuk membuatnya sendiri jumlah benda tersebut beserta angkanya sebanyak mungkin. Diakui oleh guru di TK Taman Kanak-Kanak NAWA KARTIKA Jaten Tahun Pelajaran 2012-2013, bahwa sampai saat ini para guru belum menemukan media yang tepat untuk membantu anak dalam kegiatan berhitung.
Guru kurang memberikan media yang bervariasi dan juga masih menggunakan metode yang membuat anak merasa bosan dan tidak ada rasa antusias pada anak untuk aktif di dalam kelas. Sehingga kegiatan berhitung yang diterapkan di TK Taman Kanak-Kanak NAWA KARTIKA Jaten Tahun Pelajaran 2012-2013 masih menggunakan metode konvensional atau pengerjaan latihan di buku tulis.
Berdasarkan hasil refleksi awal melalui diskusi dengan guru, disepakati bahwa tindakan untuk memecahkan masalah tersebut adalah melalui media kartu angka. Selain bermanfaat bagi anak dalam menemukan media dan metode baru yang dapat menumbuhkan rasa antusias atau minat anak terhadap pembelajaran, penulis berharap penelitian ini dapat bermanfaat juga sebagai bahan masukan bagi guru dalam memilih dan memanfaatkan media pembelajaran yang tepat dan bervariasi dalam mengajarkan berhitung pada anak Taman Kanak-Kanak.


Berdasarkan permasalahan yang terjadi di Taman Kanak-Kanak NAWA KARTIKA Jaten Tahun Pelajaran 2012-2013 dan pendapat-pendapat yang telah dikemukakan di atas, penulis tertarik untuk meneliti secara langsung pemanfaatan media kartu angka di Taman Kanak-Kanak NAWA KARTIKA Jaten Tahun Pelajaran 2012-2013 sebagai salah satu cara meningkatkan kemampuan berhitung dan dapat memperbaiki kondisi pembelajaran yang terjadi di Taman Kanak-Kanak NAWA KARTIKA Jaten Tahun Pelajaran 2012-2013. Penulis menggunakan metode penelitian tindakan kelas dengan judul  “PENINGKATAN MINAT BERHITUNG DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA KARTU ANGKA PADA SISWA KELAS B SEMESTER  I  TK  NAWA KARTIKA JATEN TAHUN PELAJARAN 2012-2013”.

B.     Rumusan Masalah
Dari permasalahan yang terdapat dalam latar belakang diatas, maka dirumuskan masalah sebagai berikut :
1.      Bagaimana Cara meningkatkan minat berhitung dengan menggunakan media kartu angka pada siswa Kelas B Semester I Tahun pelajaran 2012-2013 di TK Nawa Kartika Jaten?
2.      Bagaimana minat berhitung anak Taman Kanak-Kanak  NAWA KARTIKA Jaten Tahun Pelajaran 2012-2013 setelah digunakannya media kartu angka?


C.    Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1.      Umum :
Meningkatkan minat berhitung dengan menggunakan media kartu angka pada siswa Kelas B Semester I Tahun pelajaran 2012-2013 di TK Nawa Kartika Jaten.
2.      Khusus :
a.    Meningkatkan minat berhitung siswa Kelas B Semester I Tahun pelajaran 2012-2013 di TK Nawa Kartika Jaten
b.   Meningkatkan kemampuan/profesionalisme guru dalam menggunakan media kartu angka untuk mengajarkan minat berhitung pada siswa Kelas B Semester I Tahun pelajaran 2012-2013 di TK Nawa Kartika Jaten.

D.    Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pihak-pihak yang terkait diantaranya :
1.      Bagi Siswa
Meningkatnya minat berhitung Siswa Kelas B Semester I Tahun pelajaran 2012-2013 di TK Nawa Kartika Jaten.
2.      Bagi Guru
Meningkatnya Kemampuan/profesionalisme guru dalam menggunakan media kartu angka untuk mengajarkan media kartu angka untuk mengajarkan minat berhitung pada siswa Kelas B Semeter I Tahun pelajaran 2012-20013 di TK Nawa Kartika Jaten.
3.      Bagi Sekolah
Bertaambahnya jumlah siswa yang minat belajar berhitung.